Setiap hariku
Penuh dengan bayang wajahmu
Yang slalu buatku sedih
Aku tak bisa tahan air mata
Yang terus mengalir, tapi air mata harapanku
Hingga kutulis puisi yang berasal dari hatiku
Dengan perasaan sayang dan cintaku untukmu
Kugerakkan jemariku dan kutulis
Semua yang tersimpan di hatiku
Kini kau tak disini lagi
Aku sangat merasa kehilangan
Dan kesepian telah menjadi sahabatku
Dan kini hanya adaBuku, ballpen, hati, jari, dan otakku
Yang senantiasa menemaniku dalam setiap puisi
Kini kutulis hatiku dengan puisi
Bagiku… menulis puisi bahagia itu ternyata sulit
Sudah dari dulu ku cuba..ternyata hasilnya..
masih tetep begini… sendu.
Padahal dalam kehidupanku tak sesendu itu.
Saperti saat ini, sebenarnya aku sedang bahagia.
Tapi dari tadi duduk didepan monitor,
aku tak tahu harus menaip apa.
yg sebenarnya nak buat puisi bahagia… argh…
ternyata hasilnya seperti ini.,
Penuh dengan bayang wajahmu
Yang slalu buatku sedih
Aku tak bisa tahan air mata
Yang terus mengalir, tapi air mata harapanku
Hingga kutulis puisi yang berasal dari hatiku
Dengan perasaan sayang dan cintaku untukmu
Kugerakkan jemariku dan kutulis
Semua yang tersimpan di hatiku
Kini kau tak disini lagi
Aku sangat merasa kehilangan
Dan kesepian telah menjadi sahabatku
Dan kini hanya adaBuku, ballpen, hati, jari, dan otakku
Yang senantiasa menemaniku dalam setiap puisi
Kini kutulis hatiku dengan puisi
Bagiku… menulis puisi bahagia itu ternyata sulit
Sudah dari dulu ku cuba..ternyata hasilnya..
masih tetep begini… sendu.
Padahal dalam kehidupanku tak sesendu itu.
Saperti saat ini, sebenarnya aku sedang bahagia.
Tapi dari tadi duduk didepan monitor,
aku tak tahu harus menaip apa.
yg sebenarnya nak buat puisi bahagia… argh…
ternyata hasilnya seperti ini.,