Assalamualaikum w.b.t
Tersebutlah kisah seorang anak berumur 7 tahun bernama Abdhurah
yang sedang terduduk tersungkur di sudut jalan pinggir bangunan
bangunan bangunan yang sudah tidak layak menjadi tempat hunian
kedua telapak tangannya berusaha sekuat tenaga menutup daun telinga
dari suara suara senjata yang tak pernah reda
senjata yang telah merenggut nyawa kedua orang tua nya
senjata yang telah menghilangkan nyawa saudara saudari yang tercinta
senjata yang telah membuat bangunan rumahnya hampir rata
senjata yang selalu membuatnya
trauma,
trauma,
dan trauma
di sebuah negara bernama PALESTIN
Abdhurah kecil anak yang selalu menggigil
kala deru suara peluru terdengar dari seluruh penjuru
dalam benaknya sempat terlintas tanya?
apakah perang dan kekejamannya akan berakhir
atau inikah kesempatan hidup dia yang terakhir?
Abdhurah pun mencuba untuk berdiri
mencuba menghampiri tempat berlindung yang lebih kukuh berdiri
setapak demi setapak Adhurah mencuba berganjak
namun sekali lagi dia tersentak..!!!
dengan sasaran peluru yang bisa membuat kepalanya retak
Abdhurah merasa nafasnya semakin sesak dan semakin sesak
apakah ini akhir dari segalanya?
apakah ini akhir dari hidupnya?
Terlihat di sekelilingnya darah segar yang mulai mengering
darah yang sama ketika Abdhurah menjadi saksi
keluarganya terluka tercabut nyawa mereka,
darah keluarga yang menurut dia tak berdosa..!!
Abdhurah mencuba bertahan dengan longlai berjalan
akankah aku seperti itu atau akankah ada saudara-saudaraku datang membantu??
"Adhurah hanya tersedu sambil menahan sakit dari peluruyang bersarang tepat di bahu dan dagu"
setelah peluru terakhir tepat mengenai dadanya
Abdhurah tak bisa berkata, dia hanya bisa berdoa
doa yang tak terucap dengan keluarnya kata,
DOA yang hanya dilakukan dengan isyarat mata..
Allahuakbar….
Ya Rabb jadikanlah aku anak palestin terakhir
yang menjadi korban kekejaman penindasan..
Sesungguh nya..,
Allah yang itu maha melihat
maha mendengar
maha mengetahui
segala sesuatu untuk hidupku, untuk hidupmu, untuk hidup kita..!!
Tersebutlah kisah seorang anak berumur 7 tahun bernama Abdhurah
yang sedang terduduk tersungkur di sudut jalan pinggir bangunan
bangunan bangunan yang sudah tidak layak menjadi tempat hunian
kedua telapak tangannya berusaha sekuat tenaga menutup daun telinga
dari suara suara senjata yang tak pernah reda
senjata yang telah merenggut nyawa kedua orang tua nya
senjata yang telah menghilangkan nyawa saudara saudari yang tercinta
senjata yang telah membuat bangunan rumahnya hampir rata
senjata yang selalu membuatnya
trauma,
trauma,
dan trauma
di sebuah negara bernama PALESTIN
Abdhurah kecil anak yang selalu menggigil
kala deru suara peluru terdengar dari seluruh penjuru
dalam benaknya sempat terlintas tanya?
apakah perang dan kekejamannya akan berakhir
atau inikah kesempatan hidup dia yang terakhir?
Abdhurah pun mencuba untuk berdiri
mencuba menghampiri tempat berlindung yang lebih kukuh berdiri
setapak demi setapak Adhurah mencuba berganjak
namun sekali lagi dia tersentak..!!!
dengan sasaran peluru yang bisa membuat kepalanya retak
Abdhurah merasa nafasnya semakin sesak dan semakin sesak
apakah ini akhir dari segalanya?
apakah ini akhir dari hidupnya?
Terlihat di sekelilingnya darah segar yang mulai mengering
darah yang sama ketika Abdhurah menjadi saksi
keluarganya terluka tercabut nyawa mereka,
darah keluarga yang menurut dia tak berdosa..!!
Abdhurah mencuba bertahan dengan longlai berjalan
akankah aku seperti itu atau akankah ada saudara-saudaraku datang membantu??
"Adhurah hanya tersedu sambil menahan sakit dari peluruyang bersarang tepat di bahu dan dagu"
setelah peluru terakhir tepat mengenai dadanya
Abdhurah tak bisa berkata, dia hanya bisa berdoa
doa yang tak terucap dengan keluarnya kata,
DOA yang hanya dilakukan dengan isyarat mata..
Allahuakbar….
Ya Rabb jadikanlah aku anak palestin terakhir
yang menjadi korban kekejaman penindasan..
Sesungguh nya..,
Allah yang itu maha melihat
maha mendengar
maha mengetahui
segala sesuatu untuk hidupku, untuk hidupmu, untuk hidup kita..!!
No comments:
Post a Comment